Jumat, 07 Oktober 2011

Tak Ada Cinta Tanpa Pengorbanan

Hidup manusia akan senantiasa lekat dengan cinta selama kita selalu berusaha memberikannya, maka pada akhirnya cinta itu akan datang dengan sendirinya. "Ga percaya?!", setidaknya kalimat itulah yang muncul pada otak "logisku" menanggapi hatiku yang sedang berbicara.

Kehidupan yang baik senantiasa dilandaskan oleh cinta yang menyangkut 3 pilar utama, habluminallah, habluminannas, dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Cinta akan butuh pengorbanan, tidak ada kehidupan yang hanya mengandalkan agar menerima cinta saja. Bagaimana mungkin itu terjadi? Selalu saja akan ada timbal balik dan hubungan aksi-reaksi dalam setiap langkah yang kita buat, maka jika kita ingin dicintai maka kita pun harus tak ragu untuk mengekspresikan cinta tersebut.Seperti pada hubungan manusia dengan Sang Khalik, manusia sepatutnya mencintai penciptanya dengan bersungguh-sungguh dalam mengamalkan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya...maka Dia pun akan mencintai kita.

Dalam kehidupan manusia, cinta antara sepasang jiwa selalu akan menjadi rona indah dan selalu menjadi aspek yang begitu erat dalam hubungan antara sesama. Kadang-kadang manusia bisa terdorong untuk menjadi lebih egois karena cinta karena pada dasarnya manusia memang sudah memiliki ego masing-masing. Berbagai cerita cinta seakan selalu saja menjadi hal yang menarik untuk bisa dipetik hikmahnya, karena dengan cinta kehidupan seseorang akan berubah seiring perjalanan waktu, Di balik itu semua, akan selalu ada faktor pengobanan yang termanifestasikan dalam beragam aspek.

Ada cinta yang karenanya seseorang kehilangan persahabatan, ada yang harus berhenti berkarir, dan ada pula  yang justru berubah (menjadi lebih baik) karena adanya cinta. Pada dasarnnya ada sesuatu yang mesti "hilang", itulah pengorbanan. Mungkin inilah bagian dari hidup yang mengajarkan manusia bahwa tidak semua hal yang kita inginkan bisa terpenuhi 100%, maka pertimbangan yang matang sangatlah diperlukan. Hal ini sangatlah natural untuk dijalani, karena setiap langkah memang selalu ada konsekuensinya.

Dengan cinta maka akan selalu ada pihak yang berkorban akan perasaannya. Namun, ketika cinta telah menginduksi seseorang menjadi lebih egois, justru kenyataan bahwa cinta tidak bisa dipaksakan tidak bisa disadari oleh sebagian orang. Ada yang berkompensasi untuk memutuskan silaturahmi secara tidak baik, ada yang terus menanamkan kedengkian, dan ada juga yang berdalih dengan selalu menyalahkan pihak lain atas kesalahan yang ia perbuat. Rasanya tidak cukup adil bagi mereka yang menginginkan kebahagiaan, justru mendapatkan hal-hal tidak baik dari pihak-pihak yang tidak terbahagiakan. Kehidupan memang warna-warni...penuh dengan gejolak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar