Senin, 10 Oktober 2011

Sebuah Pertanyaan

Pertanyaan itu sering sekali muncul dalam pikiranku..."Apa rencanamu dalam hidupmu?" Rasanya ada begitu banyak hal untuk menjadi jawabannya, karena memang begitu banyak hal yang ingin aku raih, wujudkan, dan tentunya ingin aku bagi sebagai pelajaran atau pengalaman hidup bagi generasi setelahku.

Berawal dari sebuah pertanyaan itulah, aku telah dididik oleh lingkunganku...orang tua, keluarga, sekolah, bahkan berbagai komunitas sepanjang perjalanan ketika berkendaraan untuk menuntut ilmu yang telah memvisualisasikan berbagai realita kehidupan. Dengan pertanyaan itu pulalah, pikiranku tergiring untuk memikirkan cara untuk mencapai setiap target yang telah aku buat.

Sering berjalannya waktu, aku telah "diajarkan" untuk selalu berantisipasi manakala pola yang telah dibuat ternyata menemui jalan buntu. Awalnya, aku sungguh memaksakan semuanya. Akan tetapi, waktu telah membuatku sadar bahwa perubahan dalam target pasti ada. Lalu, apakah aku telah gagal? Jawaban pikiran logisku adalah "Tentu saja tidak". Mengapa?? Karena target yang dibuat hendaknya disesuaikan dengan keadaan diriku sendiri yang pastinya berbeda dengan orang lain.

Waktu telah banyak mengajarkanku menghargai diriku sendiri dan apa yang telah bisa aku raih hingga saat ini. Tidak semua orang paham dengan keadaanku atau pemikiranku, tetapi hidup memang adil. Di sisi lain, aku juga tidak bisa sepenuhnya mengerti akan pilihan dan pemikiran orang lain. Jadi, buat apa dikisruhkan dengan ucapan-ucapan yang tidak simpatik?!

Oleh karenanya, sebuah pertanyaan itu telah menggiringku untuk lebih mengerti makna hakiki akan hak asasi manusia yang bermartabat. Bukan manifestasi hak yang merugikan orang lain, namun manifestasi yang mengangkat makna kebebasan yang sebenarnya bahwa setiap orang layak untuk memilih hal positif apa yang cocok bagi dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar